Pada tanggal 5 September 2021, diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) melalui zoom meeting guna menunjang penelitian riset grup tahun 2021. Kegiatan FGD dihadiri oleh ketua RG Hal-Q ID yaitu Dr. Sucipto, STP, MP, IPU, beberapa anggota yaitu Dr. Retno Astuti, STP, MP, Mas’ud Effendy, STP, MP, Danang Triagus Setiyawan, ST,MT, serta mahasiswa S2 yang terlibat di penelitian, Shinta D. Puspaningtyas. Pada FGD juga diundang dua narasumber pakar praktisi industri yaitu Muh. Subroto,S.TP selaku QC/QA & WWTP Senior Manager PT Dua Kelinci dan Sally Rachmatika S.TP selaku QA Manager Kopi Kenangan. Pada FGD kali ini tema yang dibahas adalah kendala integrasi Halal Assurance System (HAS) dan Quality Management System (QMS) di industri manufaktur dan F&B service.
Integrasi kedua sistem manajemen dapat dilakukan karena persamaan prinsip dasar keduanya. Muh Subroto, S.TP menjelaskan bahwa klausul dua sistem manajemen yang memiliki kesamaan dapat diintegrasikan. Secara garis besar, integrasi HAS dan QMS dapat menggunakan ISO 9001 sebagai kerangka dasar, kemudian dilengkapi dengan klausul yang hanya terdapat di HAS. Implementasi integrasi secara riil yang dapat dilakukan adalah integrasi prosedur dari kedua sistem manajemen, penyatuan audit kedua sistem manajemen.
Pada sesi diskusi dengan narasumber kedua, Sally Rachmatika S.TP menjelaskan bahwa implementasi integrasi juga dipengaruhi kendala yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Kendala internal dipengaruhi oleh pengetahuan karyawan yang belum merata, turn over di F&B service yang cukup tinggi sedangkan kendala eksternal dipengaruhi oleh kurangngya panduan, tidak adanya standar halal internasional, dan keputusan pemerintah yang diambil terlalu cepat tanpa diskusi dengan pelaku usaha. Kendala-kendala tersebut perlu diminimalisir agar perusahaan dapat memiliki sistem manajemen yang baik. Perusahaan yang memiliki sistem manajemen yang baik akan mendatangkan manfaat seperti adanya penambahan investor dan monitoring manajemen lebih mudah.